PALU-Mahasiswa, dosen dan pegawai Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Tadulako melakukan aksi bersih di sepanjang pantai Kelurahan Talise dan membagi-bagikan ratusan bibit pohon kepada pengguna jalan.
Aksi yang digelar mulai pukul 07.00 Wita Sabtu pekan lalu tersebut, diikuti ratusan orang yang dominasi oleh para mahasiswa. Tujuannya, selain memperingati hari bumi yang jatuh pada 22 April setiap tahunnya, juga untuk mengingatkan lagi kepada khalayak ramai tentang pentingnya menanam pohon sebagai upaya menyesuaikan dengan perubahan iklim yang saat ini terjadi.
Dari pantauan media ini, aksi tersebut mendapat respon positif dari para pengguna jalan, meski sempat menciptakan sedikit kemacetan. Para pengguna jalan nampak senang bisa mendapatkan bibit jenis Palapi, yang dibagikan. Sementara para mahasiswa berharap bibit yang sudah dibagikan bisa ditanam di pekarangan.
Ketua BEM FMIPA, Muhammad Amiruddin, di sela aktifitasnya mengatakan, ada sekitar 500 bibit yang dibagikan. Sementara untuk aksi bersih, dilakukan mulai dari ujung bagian selatan lokasi Penggaraman Talise, hingga muara sungai Palu.
“Kita memang sengaja memilih pusat kegiatan dilakukan di sisni. Sebab kenderaan banyak berputar di sini. Alhamdulillah, respon masyarakat cukup baik. semua bibit habis dibagikan,” kata mahasiswa jurusan Biologi itu.
Bahana Gelar Aksi Teaterikal
Dua hari sebelumnya, aksi memperingati hari bumi juga dilaksanakan mahasiswa yang tergabung dalam Sanggar Seni Bahana FKIP Untad. Sang itu, mereka menggelar aksi teaterikal, berjalan menenlusuri jalan-jalan kampus dengan tubuh dicat warna hijau, mengusung replika pohon dan bola bumi. Sambil berjalan, mereka menyapu sampah-sampah di pinggir jalan.
Tak ada orasi yang mereka lakukan. Gerakan tubuh stilis dengan lumuran cat yang dipertontonkan pada publik kampus, menyimbolkan tema ‘Bumi Menangis, refleksi dalam gerak’. Aksi ini juga menarik perhatian para mahasiswa dan warga kampus yang kebetulan melintas.
Ketua Ikatan Mahasiwa Bahasa Sastra Indonesia dan Derah (IKAMABASTRA), Darmanto yang didampingi sutradara pertunjukan Atriani Achmad dan Eva Nurochmi mengatakan, bahwa kegiatan tersebut merupakan wujud kepedulian sanggar seni BAHANA terhadap kondisi bumi yang semakin memprihatinkan.
“Sebenarnya kegiatan ini akan dilaksanakan pada jumat tanggal 22 April, namun karena hari itu bertepatan dengan tanggal merah, sehingga BAHANA memilih mendahului,” katanya. (Sahril)
0 komentar:
Posting Komentar