Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Fenomena SMS (short massage service) Di Sertifikasi Guru

Written By riluation on Minggu, 21 September 2008 | 11.07

Sertifikasi guru yang dilaksanakan di kampus Universitas Tadulako (UNTAD) sejak 2007 silam. Saat ini menyisahkan beberapa masalah, diantaranya adalah fenomena layanan pesan pendek atau yang lebih populer dalam istilah bahasa inggris “Short Massage Service” (SMS)

Senin (4/8) kemarin Media AL-Khaeraat menyempatkan diri untuk beberapa saat mampir di kediaman salah seorang panitia Sertifikasi Guru. Dari situlah diskusi ringan tentang fenomena yang terjadi seputar sertifikasi terungkap. Fenomena Pesan Pendek ini sempat menyita perhatian beberapa Panitia Sertifikasi Guru Rayon 52 Sulawei tengah yang berkantor di Universitas Tadulako.

Adalah Asep Mahfudz salah satu yang sempat serius untuk memikirkan hal itu. Selain sebagai Ketua Panitia Sertifikasi, tanggung-jawabnya juga dibagi pada hal-hal kecil seperti kasus SMS itu. Berdasarkan hasil temuan Asep dan kawan-kawan, kasus kolusi ini terjadi antara guru dengan guru, guru dengan assesor dan sesama assesor sendiri sehingga item-item penilaian sertifiukasi menjadi tidak fair (jujur/adil) lagi.

“kalau assesor dengan guru gini motifnya” ungkapnya. “eh nilai kamu baru 849, coba kamu masukkan satu lagi sertifikat, satu saja, yakin kamu pasti lulus” ungkapnya memberikan contoh. “guru dengan guru, berarti ada yang membocorkan, padahal itu tidak boleh” tambahnya lagi.

Lain lagi antar asessor dengan assesor, terkadang antar assesor saling SMS-an untuk menyesuaikan nilai dari hasil pemeriksaan portofolio para guru. “pak, hasilnya dapat berapa?” ungkapnya menirukan salah satu isi SMS.

Temuan ini berawal pada saat seorang guru melaporkan hal itu. “melalui SMS, guru itu malapor ke saya, bahwa ia mendapatkan foto copy nilai hasil pemeriksaan”. Ungkapnya. “berarti ada yang bocorkan kan!, saya lihat codenya dan saya tau siapa orangnya” jelasnya.

“Jika dilihat dari jumlah kasus, hal ini terhitung kurang, namun bagi kami merupakan catatan kecil yang menjadi bahan evaluasi” katanya serius.
***sahril

0 komentar: