Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Longki Diminta Wujudkan Pemenerintahan Yang Baik dan Bersih

Written By riluation on Selasa, 24 Mei 2011 | 03.49

PALU-Sejumlah kalangan meminta Longki Djanggola, selaku gubernur Sulteng terpilih periode 2011-2016, dapat mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance). Hal itu mengingat tingginya ekspektasi (harapan) masyarakat atas dirinya untuk memberi perubahan bagi Sulteng ke depan.

Direktur Perhimpunan Bantuan Hukum Rakyat (PBHR) Sulteng, Muhammad Maskur kepada media ini Selasa (24/5) mengtakan, jika Longki dan Sudarto benar-benar mau mewujudkan sebuah perubahan, maka ia harus melakukan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik dan bersih.

“Misalnya dengan melakukan fit and proper test bagi mereka yang akan masuk dalam kabinetnya. Tapi modelnya jangan terlalu eksklusif, harus terbuka, publik punya ruang juga untuk memberi masukkan. Tapi kalau seleksinya juga masih ada intervensi atau berkitan dengan kepentingan politik partai atau tim sukses, tak ada gunanya,” kata Maskur.

Selain itu, ia juga menyarankan Longki juga harus tegas dan punya gerakan untuk pemberantasan korupsi. Beberapa kasus beraroma korupsi yang telah dipublish di media akhir-akhir ini, kiranya dapat menjadi perhatian Longki dan Sudarto. “Kalau dia berani melakukan itu, maka harapan masyarakat tidak sia-sia, dan bisa diukur jajni-janjinya saat kampanye dulu,” tambahnya.

Senada dengan Maskur, Slamet RiadiCante, akademisi asal Universitas Tadulako, juga meminta Longki benar-benar membawa perubahan. Yang bisa ia lakukan di awal-awal adalah menata pemerintahan yang baik dan menjauhkan interfensi dari kepentingan politik balas jasa.

Selain itu, kebiasaan-kebiasaan lama dari pemerintahan sebelumnya, termasuk yang terjadi di daerah yang pernah ia pimpin, tak lagi terjadi di masa kepemimpinannya di provinsi.

“Sebut saja soal penilaian-penilaian disclaimer pada setiap laporan penggunaan anggaran pemerintah daerah, perizinan yang berbelit-belit di sektor pelayanan jasa. Ini harus ditinggalkan. Kalau tidak, maka semua yang diucapkan dulu, hanya janji-janji manis,” katanya.

Untuk efisiensi penggunaan anggaran, Longki bisa membuat terobosan dengan memangkas semua alokasi anggaran yang tidak terlalu penting, seperti anggaran perjalanan dinas bagi para pejabat dan tidak lagi mengganti mobil dinas baru.

“Saya piker mobil dinas yang sekarang ini masih cukup dan memadai. Intinya, belanja publik harus seimbang dan bahkan kalau bisa lebih tinggi dari belanja rutin pejabat,” katanya.

Seperti diketahui, pasangan Longki Djanggola dan Sudarto ditetapkan sebagai pemenang dalam Pilgib Sulteng yang berlangsung 6 April lalu oleh KPU dengan perolehan suara di atas 60 persen suara pemilih. Sementara jika dibandingkan dengan beberapa pemilihan seblumnya, anka partisipasi pada Pilgub kemarin cukup tinggi, artinya harapan dan kesadaran politik masyarakat sudah mulai baik. (Sahril)

0 komentar: