Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Kesbangpol: Tidak Ada NII di Sulteng

Written By riluation on Selasa, 03 Mei 2011 | 06.07

PALU- Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Linmas (Kesbangpol) Sulteng, Safrie Ali Kadir mengatakan tak ada aktivis atau kelompok Negara Islam Indonesia (NII) di Sulteng. Hal itu ia tegaskan saat menjawab pertanyaan dari anggota Forum Komunikasi antar Umat Beragama (FKUB), Sumatera Utara, Anwar Tanjung, pada pertemuan yang dilakukan dalam rangka studi banding FKUB Sumut di Sulteng Selasa hingga Rabu (4/5) ini.

Menurutnya, gerakan yang sama pernah ada di Sulsel dan mau masuk ke Sulteng, namun tidak bisa. Gerakan yang ia maksud adalah Gerakan Pemuda Indonesia Sulawesi (Gepis) dan Angkatan Pemuda Indonesia Sulawesi (APIS) pada tahun 1945, yang kemudian digabung menjadi satu dengan nama Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi (KRIS).

Seperti diketahui,gerakan ini prakarsai oleh Kahar Musakkardan mempunyai ruh pergerakan yang hampir sama dengan NII.
“Tak ada NII di Sulteng, kecuali Ahmadiyah. Informasi ini berdasarkan info dari intelejen dan tim deteksi dini yang telah kami bentuk. Ahmadiyah pun hanya segelintir saja, yakni di Kabupaten Sigi dan Buol. Mereka juga masih patuh pada imbauan pemerintah,” katanya.

Selain itu, ia juga menjawab pertanyaan lainnya terkait soal Poso pasca konflik dan sebelum konflik, yang juga ditanyakan oleh anggota FKUB Sumut lainnya, Sarwedi. Kata Safrie, peran semua pihak saat pasca konflik di Poso sangat membantu upaya pemulihan, baik dari dalam maupun dari luar Poso.

Pengaruh yang besar memicu konflik Poso kata dia karena pihak luar. Ia mencontohkan, pada tahun 1986, sudah pernah dideteksi adanya potensi konflik yang disebabkan oleh masalah politik. Namun pada masa itu kata dia, bisa diredam oleh pemerintah. Namun pada zaman reformasi, pemerintah tak kuasa menredam gejolak di masyarakat dan akhirnya Poso bisa dilanda konflik kemanusiaan.

“Memang kita harus akui, peran-peran FKUB saat awal-awal reformasi melemah. Nanti setelah beberpa tahun setelah konflik Poso, FKUB kembali menunjukkan peran-perannya,” katanya.
Untuk diketahui, pertemuan yang berlangsung di ruang Polibu kantor gubernur Sulteng tersebut diikuti puluhan orang dari pemerintah, khususnya dari Badan Kebanglinmas, anggota FKUB Sulteng dan FKUB Sumut sendiri, dan dipimpin langsung oleh Asisten 3 Sekdaprov Sulteng, Muzakir Lamalangke.

Rencananya, 22 orang anggota FKUB tersebut akan berkunjung ke Poso pada hari ini (Rabu-red) untuk menyaksikan langsung kondisi Poso dan bertemu dengan para tokoh masyarakat dan pemerintah setempat. (Sahril)

0 komentar: