Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

PERINGATI HARI BURUH: Jurnalis dan Sejumlah Elemen di Palu Turun ke Jalan

Written By riluation on Minggu, 01 Mei 2011 | 18.40

PALU– Puluhan jurnalis, organisasi pemuda dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Palu turun ke jalan untuk memperingati Hari Buruh Internasional (May Day). Mereka memusatkan aksinya di bundaran Jalan Hasanuddin Palu Timur, dengan melakukan orasi dan membagi-bagikan selebaran kepada pengguna jalan yang melintas.

Karena May Day yang setiap tahunnya jatuh pada tanggal 1 Mei, maka untuk mengejar memontunm itu para demonstran melakukan aksi mulai Ahad Sore hingga malam tadi.

Dalam tuntutannya, para jurnalis dari Aliansi Jurnasil Independen (AJI) Kota Palu, Pewarta Foto Indonesia (PFI) Kota Palu dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sulteng, menolak Impunitas (pembebasan pelaku kejahatan dari tanggungjawab hukum) dan meminta pemerintah memberikan perlindungan terhadap jurnalis yang bertugas di lapangan. Selain itu, para jurnalis juga meminta agar diberi upah layak, dan bukan minimum.

Ketua AJI Kota Palu, M Ridwan Lapasere kepada media ini mengatakan, masih banyak upah yang diterima para jurnalis di Palu belum layak. Itu disebabkan oleh kurangya perhatian perusahaan media dan pemerintah untuk mendorong peningkatan upah tersebut.

Selain itu, ia juga masih menyangsikan keamanan bagi para wartawan yang menjalankan tugas peliputan di lapangan. Dalam awal tahun ini kata dia, di Palu telah terjadi kasus penyerangan markas para wartawan (kantor Aji Palu) dan pemukulan kepada wartawan di Poso.

“Jika dilihat dari dua kasus tersebut, maka bisa dikatakan tugas menjalankan aktifitas jurnalistik di daerah ini masih mendapat ancaman. Untuk beberapa kasus di Indonesia, banyak pelaku mendapatkan impunitas, karena berbagai pertimbangan dari aparat hukum. Ini tidak bisa dibiarkan,” katanya.

Selain para jurnalis, aksi juga dilakukan oleh Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) Kota Palu. Seperti bisa, mereka membagi-bagikan selebaran dan berorasi. Mereka juga menuntut agar pemerintah memberikan lapangan kerja kepada semua masyarakat, dan meminta penghapusan sitem kerja kontrak dan outsourcings. Sejak sore, puluhan pemuda ini telah berada di lokasi bundaran dengnan pengawalan beberapa aparat kepolisian dari Polres Palu.

Puluhan orang dari Front Perjuangan Rakyat (FPR) Sulteng juga tak ketinggalan. Mereka yang tergabung masing-masing dari aktifis LSM, lembaga mahasiswa, organisasi buruh, tani dan nelayan ini juga menyampaikan aspirasinya melalui orasi dan membagi selebaran.

Tuntutannya juga tak jau beda dengan beberapa eleman lainnya. Upah layak bagi buruh, penghapusan sistem kerja outsourcings dan penyediaan lapangan kerja. (Sahril)

0 komentar: